Indonznetwork-Diaspora-Artikel
(sambungan)
Hubungan persahabatan antara New Zealand dan Indonesia yang telah berlangsung lebih dari 60 tahun semakin ditingkatan seperti yang tertuang pada:
PLAN OF ACTION for The Indonesia – New Zealand Comprehensive Partnership For the Period 2020 – 2024 The Government of the Republic of Indonesia and the Government of New Zealand:
Sebuah dokumen bilateral antar dua negara sahabat yang ditandatangani pada 29 July 2020 olehMentri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L. P. Marsudi dan Mentri Luar Negeri New Zealand Rt Hon Winston Peters Minister.
Ini adalah tulisan bagian 2 dari artikel berseri Plan of Action 2020 – 2024: New Zealand – Indonesia Partnership.
II. Memperluas Hubungan Perdagangan dan Ekonomi
5. Kedua negara menyambut baik capaian dan kontribusi yang didapat dari Perjanjian pembentukan ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade (AANZFTA) dalam memperluas hubungan perdagangan dan kerja sama ekonomi, termasuk didalamnya perdagangan, investasi, geothermal, pembaharuan energi, kerjasama agrikultur, telekomunikasi dan sektor e-commerce.
6. Kedua negara memperkuat dedikasinya untuk meningkatkan perdagangan dua arah (bilateral) antar dua negara menjadi $ NZ 4 billions atau setara Rp 40 triliun pada tahun 2024, dan memahami pokok masalah yang menghambat proses perdanganan dalam upayanya mencapai target $ NZ 4 billions itu.
7. Kedua negara menekankan pentingnya upaya meningkatkan investasi untuk mendukung pertumbuhan yang saling menguntungkan, meningkatkan produkfititas, lapangan kerja, termasuk investasi proyek – proyek New Zealand di Indonesia, dan diantara semuanya adalah untuk mendukung pengembangan pembaharuan energy, diagnosa terhadap Covid19, dan juga pakan ternak.
8. Kedua negara menggaris bawahi pentingnya lebih lanjut memperkuat jalur transportasi udara untuk meningkatkan pergerakan barang dan manusia secara dua arah antar dua negara termasuk melalui perjanjian “regional air service “ antar negara-negara yang termasuk dari keanggotaan ASEAN dan pemerintah New Zealand.
9. Kedua negara sepakat bahwa kita menghadapi perkekonomian internasional yang sulit diprediksi dan dapat berubah secara cepat tak terduga akibat kondisi covid19. Kita akan terus bekerja secara bersama untuk mengenali dan meyakinkan akan krtitikal,pentingnya terhadap pasar terbuka dan terhubung dengan supply chain secara global untuk memperluas perdagangan, investasi yang sejalan dengan peraturan WTO.
bersambung……………………(Red)